Bahaya Riya' |
"Alhamdulillah puasa hari ini lancar..
Alhamdulillah bisa shalat tarawih di Masjid Istiqlal..
Alhamdulillah lagi ikut pengajian bareng Uztadzah AA nih..
Alhamdulillah udah katam 5 kali.. "
Hati2 kawan.. Jaman makin berkembang Sosial Media sudah jadi kebutuhan. Jangan sampe kite terlena dengan keadaan. Sangat mudah kita temukan setatus/ postingan semacam diatas.
Kalo berbuat Dosa tidak diposting ke facebook, lalu kenapa jika berbuat baik harus diposting?
Kalo tujuanne ben dilihat orang lain, biar orang lain tahu, Riya' itu namanya..
Ibadah tujuane ben diketahui manusia. Bukan niat karena Allah SWT. Maka yg begini ini tidak akan diterima amal-amalnya.
Dalam bab lain disebutkan, Riya' termasuk Syirkul Asghar atau Syirik kecil. Namanya Syirik atau menyekutukan Allah, baik kecil atau besar tetap Dosa.
Syirik baik kecil maupun besar tetap Merusak amal, dan dosanya tidak diampuni, taubatnya tidak diterima.
Dalam konteks lain misalnya, ada orang berangkat Ibadah Haji, tujuannya cuma ingin dipanggil Haji, Abah, Hajjah dan sejenisnya. Sekali saja namanya disebut tidak disertai Haji/ Hajjah kok dihatinya gak ikhlas. Maka pahala Ibadah haji orang tersebut sia-sia.
Kalo cuma sia-sia mah kagak kenape cak. Udeh sia-sia plus masuk kategori Riya'. Bukan pahala didapat malah dosa. Ngapain jauh-jauh ke Mekkah kalo cuma pengen pamer Titel?
Ada satu riwayat dimana tiga jenis orang yg hidupnya penuh amal Baik. Tapi pada hari Kiamat justru yg pertama kali Diseret mukanya ke Neraka. Siapa mereka?
1. Orang Dermawan.
Hidupnya penuh sedekah Jariyah ra kaprah. Infaq disetiap kotak amal. Nyumbang disetiap panti sosial. Tapi apa? Tujuannya cuma biar disebut Dermawan. Ben disebut loman. " Wah arek e loman temenan bek e.. "
Maka orang tersebut diseret mukanya dan dilemparkan ke Neraka. Naudzubillah..
2. Orang Alim
Orang ini terlihat alim. Suka menuntut ilmu, suka mempelajari ilmu agama dan mengamalkannya. Sregep sembahyang sregep sholat. Sregep ngaji. Poso saben dino. Sregep opo wae ketok e uapik. Tapi tujuane biar disebut wong Alim.
Golongan orang inilah yg pada akhirnya juga diseret mukanya, lalu dilemparkan ke Neraka..
3. Mati Syahid
Orang ini berjuang mati-matian membela agama. Ikut jihad, berperang bersama kaum Muslimin lainnya. Lalu mati terbunuh. Banyak yg menduganya pasti Mati Syahid karena ikut berperang membela Islam.
Tapi pada Hari Kiamat ternyata mukanya diseret lalu dilempar kedalam Neraka..
Kenapa? Karena dia ikut berperang sampek mati terbunuh. Supaya disebut sebagai Pahlawan. Gugur sebagai kusuma bangsa. Niatnya cuma ben oleh gelar Pahlawan misalnya.
Sebagaimana riwayat berikut:
Abu Hurairah meriwayatkan, ia pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, ”Manusia pertama yang diadili pada hari Kiamat nanti adalah orang yang mati syahid. Orang yang mati syahid didatangkan di hadapan Allah. Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya.
Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan di dunia?” Dia menjawab, “Aku berperang demi membela agamamu.”
Allah berkata, “Kamu bohong.Kamu berperang supaya orang-orang menyebutmu Sang Pemberani.” Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-Nya. Akhirnya ia dilempar ke neraka.
Seorang penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya dan rajin membaca al-Qur’an didatangkan dihadapan Allah. Lalu ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya.
Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan di dunia?” Dia menjawab, “Aku menuntut ilmu, mengamalkannnya, dan aku membaca al-Qur’an demi mencari ridhamu.”
Allah berkata, “Kamu bohong. Kamu mencari ilmu supaya orang lain menyebutmu orang alim, dan kamu membaca al-Qur’an supaya orang lain menyebutmu orang yang rajin membaca al-Qur’an.” Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-NYa. Akhirnya ia dilempar ke neraka.
Selanjutnya, seorang yang memiliki kekayaan berlimpah dan terkenal karena kedermawanannya, didatang dihadapan Allah. Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya.
Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan di dunia?” Dia menjawab, “Semua harta kekayaan yang aku punya tidak aku sukai, kecuali aku sedekah karena-Mu.”
Allah berkata, “Kamu bohong. Kamu melakukan itu semua agar orang-orang menyebutmu orang dermawan dan murah hati.” Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-NYa. Akhirnya ia dilempar ke neraka.
Abu Hurairah berkata, “Kemudian Rasulullah menepuk pahaku seraya berkata, “Wahai Abu Hurairah, mereka adalag manusia pertama yang merasakan panasnya api neraka Jahanam di Hari Kiamat nanti.” HR. MUSLIM
Maka, disinilah pentingnya niat. Tapi niat saja tidak cukup mbloo. Niat yg baik harus disertai dengan cara yg baik pula.
Misale, wong maling. Niate kerja gawe ngopeni anak bojo. Sukur turah gawe sedekah. Baik kan? Yo baik niatnya tapi caranya salah. Niatnya baik, caranyapun harus dengan yg Halal.
Caranya baik Niatnya jelek ya seperti uraian diatas kae. Ada orang Infaq niatnya ben disebut Dermawan. Memberi itu baik tapi kalo niatnya salah ya jadi ambyar.
Kan gitu ya?
Nah, lebih jauh lagi kite juga harus belajar Ikhlas. Ikhlas itu yg bagaimana sih? Ikhlas ki sing kepriwe sih? Ikhlas ki y'opo seh cak? Ikhlas niku pripun to mas?
Ikhlas itu: dipuji tidak tambah Semangat, dicela tidak makin surut..
Lak coro Jowone mas. Ikhlas ki koyo lak sampean ngeseng no kali kae lo. Ra peduli meh diemplok iwak kek. Ra peduli dicaplok cuyu kek. Ra peduli bakal ilang mbuh no ndi..
Hehehe..
Semoga yg sedikit ini bisa mengingatkan sy dan anda sekalian. Soto babat Kartosuro.. Sedoyo lepat Nyuwun Pangapuro.. ^_^