Kisruh Pembagian Zakat Menjelang Idul Fitri |
Atau yang nge-Hits ya kisruh pembagian daging Kurban. Hanya karena rebutan daging 1 Ons harus rela terinjak-injak. Masyaallah....
Hal seperti ini haruskah terulang kembali? Haruskah rakyat miskin jadi korban lagi? Istiqlal itu terkenal karena mesjidnya yang gede. Jamaah sholatnya ya ndak tahu saya. Berapa saf-nya tiap sholat?
Tetapi, harus buruk citranya jika selalu terjadi lagi. Haruskah saya sarankan. Agar Panitia Zakat atau Panitia Kurban di Istiqlal untuk belajar ke Solo? Haruskah saya sarankan agar mau belajar ke Muhammadiyah, NU atau MTA?
Kalou ada orang Istiqlal baca tulisan ini. Silahkan saya ajak untuk datang ke Solo. Depan Mangkunegaran. Di JL Ronggowarsito 111 A Surakarta. Silahkan setiap Ahad pagi ada pengajian disitu. Silahkan tanyakan, y'po carane Pembagian Zakat. Y'po carane Pembagian Daging Kurban.
Karna inti dari zakat adalah benar tidaknya penyaluran. Maka perlu dipelajari bagaimana caranya. Namanya " menyalurkan " itu ya disalurkan. Bukan kok yang berhak menerima dikasih kupon trus disuruh datang ke tempatnya. Ini cara yang salah. Ini yang menyebabkan kisruh rebutan Zakat terjadi.
Dan tujuannya buat apa to membagi zakat harus disiarkan di TV? Apa pamer buat ria' gitu? Biar disebut orang Dermawan? Yang perlu kita sadari. Zakat itu anda keluarkan atau tidak sejatinya sudah ada golongan yang berhak menerimanya. Jadi kalo anda mengeluarkan zakat itu hakikatnya bukan milik anda. Itu hak orang lain yang diberikan melalui sampean.
Kalou hak orang lain itu tidak disampaikan maka berdosalah kita. Maka tidak sepantasnya kita ria' karna telah mengeluarkan zakat.
Sekali lagi kepada Panitia Istiqlal Monggo meguru disik ke tanah Jowo. Ojok sekarepe dewe menjadikan rakyat sebagai Dolanan.(tho/joj)