Maka dari hadits tersebut Orang Tua sangat berperan dalam pembentukan akhlak seorang anak. Anak sebagai titipan dari Allah SWT, punya 3 hak diatas:
1. Diberi Nama yang baik,
Tidak harus dengan nama pakai bahasa Arab yang penting nama iku mengandung Doa sudah cukup. Dan tidak harus panjang-panjang sebagai mana saat ini sedang nge-tren.
Kalau Tiyang Jawi, " Asma iku Kinarya Japa ". Nama itu mengandung do'a. Seperti nama saya Tri Handoko. Artinya Tri itu anak ketiga, Handoko itu dari Boso Kawi artinya Banteng/ "Kuat". Jadi bisa diartikan sebagai " Anak ketiga yang punya Kekuatan Iman, Islam, Ihsan ". Hahahha waloupun ini belum saya tanyakan pada Bapak.
2. Di didik Akhlaknya dengan baik,
Nah disinilah Tanggung jawab keDua orang Tuanya. Bukan hanya Ibuknya saja tapi harus keduanya. Di didik dengan penuh kasih sayang dan penuh keikhlasan. Maka sedari kecil harus di didik dengan akhlak yang baik sesuai akhlak Rasulullah SAW.
Juga karena mendidik anak diwaktu kecil itu Ibarat membuat ukiran diatas batu. Maka efeknya sangat jelas dan membekas.
Sehingga perlu diarahkan dengan baik. Ndak perlu lah dengan kekerasan. Karena itu sudah tak berlaku lagi di zaman seperti sekarang.
Penelitian juga membuktikan seorang anak yang di didik dengan kekerasan akan sangat beda hasilnya dengan anak yang di didik dengan kasih sayang.
Mereka yang di didik dengan kekerasan cenderung berani melawan orang Tuanya ketika sudah besar. Apalagi ketika dinasehati pasti banyak menolaknya. Dan ini juga yang banyak terjadi saat ini.
Orang tuanya pun bingung bagaimana cara ampuh untuk mengendalikan anaknya. Terlebih lagi jika kenyataannya. Anak ditinggal merantau, dirumah hanya tinggal bersama Nenek atau kakeknya. Sehingga kurang pengawasan. Lantas suatu saat tersandung kasus. Bisa berbuat apa orang tua?
Paling cuma menebusnya dengan uang. Ingat, anak butuh sangat kasih sayang dari Orang Tuanya. Bukan butuh harta yang membuat jadi sengsara.
Betapa banyak kasus anak meninggal dunia karena salah orang tua? Sebab dibelikan motor baru? Sangat banyak. Kronologinya hampir sama. Karena orang tuanya merantau atau jadi TKI/ TKW. Kemudian diberikan motor baru. Baru 2 minggu harus berakhir masa-masa bahagianya.
Apa sebagai orang tua tidak seddeh melihat yang seperti iku? Tentu sangat-sangat seddeh. Sehingga kita baru tersadar bahwa yang mereka butuhkan itu kasih sayang.
Yang dengan kasih sayang itu akhlak anak bisa terjaga. Juga dengan menjaga komunikasi agar anak tak merasa kesepian ketika ingin mencari tempat Curhat.
Lantas mencari pacarnya. Ini sangat salah. Masak anda mau dinomor duakan? Harus kita sadari ini salah kita. Sehingga kedepan harus bisa merubahnya.
3. Ditempatkan pada Lingkungan yang baik,
Memilih lingkungan lebih diutamakan daripada sekedar memilih bentuk rumah. Rumah yang baik iku jika keadaan disekitarnya kondusif.
Ramai orang-orang yang taat beragama. Sehingga lingkungan juga merupakan salah satu faktor penentu akhlak seorang anak.
Jadi bukan kok milih rumah yang bagus itu yang kayak di BSD, Citra Raya, Alam Sutra. Tapi rumah yang lingkungan sekitarnya aman. Jauh dari kebiasaan mendem, medok, maen dan Molimo ikulah.
Ini juga kadang-kadang jarang diperhatikan oleh orang tua. Padahal betapa banyak anak mengenal miras gara-gara orang-orang dilingkungannya biasa mengonsumsinya? Ini tugas kita yang kelak harus dipertanggung jawabkan dihadapan Sang Khalik.
Maka jika ketiga hal ini diberikan Insyaallah anak anak kita akan selamat, dan jadi anak Salih Salihah nantinya. Amiiin
(red-@Handocoe_HanCel)