Oleh Tri Handoko
Semua orang pengen bebas kaya burung bisa terbang kemana aja. Semua orang pengen lepas dari aturan-aturan.
Dari aturan yang dibuat oleh mereka sendiri. Mana bisa? Yo ndak akan bisa to. Kalau pengen bebas dari aturan yo jangan hidup bersama manusia.
" Yen pengen urip karepe dewe, uripo nang alas dewe, jajalo, rasakno ", begitulah Tony Rastafara sang musisi Reggae menyebutnya.
Sebab kalou mau hidup bebas kok bersama orang lain ndak akan bisa. Aturan dibuat untuk tujuan dan manfaat yang jelas. Aturan dibuat agar tiada kerusakan di alam sekitar. Asal aturan itu dilaksanakan.
Buat apa aturan jika tak dilaksanakan? Hukum hanya sekedar tulisan tanpa kekuatan. Sehingga apapun yang kita lakukan seolah tanpa pengawasan. Toh jikalau benar tersangkut bisa kok beli pasal.
Kerusakan berkaitan dengan hukum jauh sebelum kita lahir sudah di sampaikan.
Nabi SAW berpesan, " Rusaknya umat dahulu karena tidak tegaknya hukum ". Sehingga sudah Sunnatullah jika hukum tak ditegakkan pasti hancur negeri itu. Terutama oleh ketidakadilan. Dimana vonis hukuman tak sesuai dengan keadaan.
Yang bersalah sedikit dihukum berat. Yang salah berat dihukum sedikit. Aparat hukumnya harus mendekam dikandang sendiri.
Mulai Polisi sampek Mahkamah Konstitusi. Entah jika tak terbukti apa akan lari? Lari dari kenyataan dan lari dari pengawasan Illahi?
Tentu ini yang jadi persoalan. Seseorang tidak berTuhan. Sehingga bebas apapun yang dilakukan. Tanpa harus memandang rasa kemanusiaan. Seolah tertib bagai pasukan Setan.
Yang kini mulai menyusup ke negeri Timur. Paham sekularisme mulai diterapkan. Baik yang muda atau tua sama saja.
Adab ketimuran yang dulu jadi ikon mulai ditinggalkan tergeser laju jaman. Yang waras bagai edan. Yang edan tak mau disebutkan. Pancasila yang katanya buat nyaring globalisasi masih tak mampu menandingi.
Maukah seperti Amerika kita? Berlagak sok HAM bisa menghalalkan segala cara? Memisahkan dunia dari agama? Hmmmm tentu ikhlaslah kita dihujani bencana. HAHHAHAHA
(red-@Handocoe_HanCel)
Semua orang pengen bebas kaya burung bisa terbang kemana aja. Semua orang pengen lepas dari aturan-aturan.
Dari aturan yang dibuat oleh mereka sendiri. Mana bisa? Yo ndak akan bisa to. Kalau pengen bebas dari aturan yo jangan hidup bersama manusia.
" Yen pengen urip karepe dewe, uripo nang alas dewe, jajalo, rasakno ", begitulah Tony Rastafara sang musisi Reggae menyebutnya.
Sebab kalou mau hidup bebas kok bersama orang lain ndak akan bisa. Aturan dibuat untuk tujuan dan manfaat yang jelas. Aturan dibuat agar tiada kerusakan di alam sekitar. Asal aturan itu dilaksanakan.
Buat apa aturan jika tak dilaksanakan? Hukum hanya sekedar tulisan tanpa kekuatan. Sehingga apapun yang kita lakukan seolah tanpa pengawasan. Toh jikalau benar tersangkut bisa kok beli pasal.
Kerusakan berkaitan dengan hukum jauh sebelum kita lahir sudah di sampaikan.
Nabi SAW berpesan, " Rusaknya umat dahulu karena tidak tegaknya hukum ". Sehingga sudah Sunnatullah jika hukum tak ditegakkan pasti hancur negeri itu. Terutama oleh ketidakadilan. Dimana vonis hukuman tak sesuai dengan keadaan.
Yang bersalah sedikit dihukum berat. Yang salah berat dihukum sedikit. Aparat hukumnya harus mendekam dikandang sendiri.
Mulai Polisi sampek Mahkamah Konstitusi. Entah jika tak terbukti apa akan lari? Lari dari kenyataan dan lari dari pengawasan Illahi?
Tentu ini yang jadi persoalan. Seseorang tidak berTuhan. Sehingga bebas apapun yang dilakukan. Tanpa harus memandang rasa kemanusiaan. Seolah tertib bagai pasukan Setan.
Yang kini mulai menyusup ke negeri Timur. Paham sekularisme mulai diterapkan. Baik yang muda atau tua sama saja.
Adab ketimuran yang dulu jadi ikon mulai ditinggalkan tergeser laju jaman. Yang waras bagai edan. Yang edan tak mau disebutkan. Pancasila yang katanya buat nyaring globalisasi masih tak mampu menandingi.
Maukah seperti Amerika kita? Berlagak sok HAM bisa menghalalkan segala cara? Memisahkan dunia dari agama? Hmmmm tentu ikhlaslah kita dihujani bencana. HAHHAHAHA
(red-@Handocoe_HanCel)