Siapa kira jadi Pemimpin, ketua akan selamanya? Siapa sangka Jadi wakil juga selamanya? Tidak juga. Lihat saja tuh kisah Bang Doel. Dari Wagub jadi Gub mungkin ndak? Ya mungkin sajalah.
Ini bisa jadi gambaran bagaimana sebuah kekuasaan ndak akan kekal. Ndak akan selamanya sebab ada saatnya berubah sesuai skenario Tuhan. Tinggal kita mengikuti alurnya saja.
Yang penting bisa menempatkan diri dimana berada. Sebagai apa saja. Kalau kemarin jadi Wagub sekarang harus jadi Gub wajib disyukuri.
Bukan pada Bang Doel saja tapi juga pada kita semua. Harus siap dengan naik turunnya ombak kehidupan.
Gubernur sebagai nahkoda sebuah daerah harus mampu memegang kendali dengan kuat. Walaupun harus mewarisi tahta Banten yang begitu kompleks.
Bukan melulu soal re-strukturisasi tapi lebih luas lagi dengan keadaan rakyat Banten pada umumnya.
Dimana sebuah gejolak baru saja terjadi. Baru saja sebuah kenangan pahit oleh rezim terjadi.
Bang Doel harus bisa memegangnya dengan bijak. Berusaha sebaik-baiknya mengendalikan keadaan menjadi normal seperti semula. Bahkan menuju lebih baik lagi.
“Rano sebagai adik karena umurnya di bawah aku, aku nggak berbasa basi mengingatkan, ‘kau hadapi 12 juta rakyat Banten bukan cuma mikirin keluarga si Doel, Enyak, Mandra, Atun. Nggak mudah hadapi karakter (masyarakat) Banten,” kata ketua DPD PDIP Banten, Ribka Tjiptaning di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
(red-@Handocoe_HanCel)
http://politik.kompasiana.com/2013/12/17/si-doel-dalam-dilema--617346.html
Ini bisa jadi gambaran bagaimana sebuah kekuasaan ndak akan kekal. Ndak akan selamanya sebab ada saatnya berubah sesuai skenario Tuhan. Tinggal kita mengikuti alurnya saja.
Yang penting bisa menempatkan diri dimana berada. Sebagai apa saja. Kalau kemarin jadi Wagub sekarang harus jadi Gub wajib disyukuri.
Bukan pada Bang Doel saja tapi juga pada kita semua. Harus siap dengan naik turunnya ombak kehidupan.
Gubernur sebagai nahkoda sebuah daerah harus mampu memegang kendali dengan kuat. Walaupun harus mewarisi tahta Banten yang begitu kompleks.
Bukan melulu soal re-strukturisasi tapi lebih luas lagi dengan keadaan rakyat Banten pada umumnya.
Dimana sebuah gejolak baru saja terjadi. Baru saja sebuah kenangan pahit oleh rezim terjadi.
Bang Doel harus bisa memegangnya dengan bijak. Berusaha sebaik-baiknya mengendalikan keadaan menjadi normal seperti semula. Bahkan menuju lebih baik lagi.
“Rano sebagai adik karena umurnya di bawah aku, aku nggak berbasa basi mengingatkan, ‘kau hadapi 12 juta rakyat Banten bukan cuma mikirin keluarga si Doel, Enyak, Mandra, Atun. Nggak mudah hadapi karakter (masyarakat) Banten,” kata ketua DPD PDIP Banten, Ribka Tjiptaning di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
(red-@Handocoe_HanCel)
http://politik.kompasiana.com/2013/12/17/si-doel-dalam-dilema--617346.html