Bernapas pun Mbayarr

Kebanyakan orang berpendapat, sekarang apa sih yang tidak membayar? Apapun mbayar, bahkan kencing saja juga mbayar. Jadi Semerdeka apapun kita tiada bebas dari membayar.

Di 2013 ini, mulai peningkatan dan bahkan meningkat lebih parah. Napas yang kata banyak orang itu gratis, kenyataannya sekarang membayar. Dimana ada orang merokok disitu ada iuran kesehatan atas paru-paru kotor. Anehnya orang-orang perokok ini tiada merasa bersalah.


Lebih mementingkan ego ketimbang resiko kesehatan yang lebih besar. Dan beralasan demi ribuan buruh di pabrik rokok. MUI mengeluarkan fatwa, Rokok itu haram karena efeknya, yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bahkan resiko terhadap orang lain jauh lebih besar. Sampai-sampai seorang ayah pun merelakan anaknya mengidap sakit paru2. Resiko kesehatan yang ditangggung ini lebih besar ketimbang resiko buruh yang menganggur.

Namun apalah daya uang yang berbicara, hingga realita terbeli. Sudah semestinya semua pihak sadar. Sadar resiko yang lebih besar lagi. Ini demi anak cucu kita yang bebas menghirup udara sehat. Bangsa maju tidak mungkin jika generasi muda nya sakit-sakitan terutama oleh kekejaman orang tuanya sendiri.

Kalau tidak sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita siapa lagi?
(red-@Handocoe_HanCel)


Subscribe to receive free email updates: