Berikut ringkasan Kisah hidup saya [dalam masalah Pendidikan] Yang masih saya Ingat dan semoga tidak Lupa walau kelak masuk masa Pikun juga. Dan agar anak cucu saya bisa membacanya jika sempat. HAHHAHAAHa
16 JULI 1995
Lahir kali pertama Ke dunia di rumah orang tua Desa Kauman, Sine, Ngawi, Jatim, Indonesia. Ada kisah nyeleneh yang saya dapat. Kata Kakak, juga Ibu Bapak, dulu saya pernah ngompolin Mbah Dukun. Itu saat saya mau dimandiin trus dipangku sama mbah Dukun lalu tak ompolin.
TAHUN ANTARA 96-98
Entah tahun berapa tidak ingat pasti, pernah berbuat Jahat untuk anak sekecil saya kala itu. Cerita nyata yang saya dapat langsung dari temen yang jadi korban. Namanya Puji Riyanto. Saat itu kami berdua main di depan rumah tetangga sebelah [rumah Simbah nya temen tadi]. Lantas saya ambil palu lantas saya pukulkan ke jari-jari temen tadi. Jelas sampai sekarang keadaan[cacat] itu tidak bisa diubah. Hampir 4 jari tangan kiri semuanya diamputasi jadi setengah panjangnya.
Ini yang sampai sekarang masih ada rasa sesalku. Meski tak ingat betul kala itu. Sehingga saya masih ingin terus berusaha membantunya. Karena luka itu takkkan hilang selamanya. Semoga ALLAH SWT senantiasa memberi kemudahan padanya. Amin.
TAHUN ANTARA 98-99
Itu tahun saat Pak Suharto ditumbangkan oleh Mahasiswa Trisakti. Kala itu yang masih teringat, disuatu siang masih digendong Mbah Putri[sekarang masih Sugeng cuma berkurang kekuatannya]. Lokasi di Watu Tumpang, Timur Masjid Gede di Tikungan arah ke selatan, kalau lurus ke Kali Klegong. Disitu masih saya lihat diingatan ada konvoi ABRI[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]. Sebagian dengan mobil Toyota Kijang lawas [Warnanya khas mobil TNI/POLRI] trus didepannya ada bendera kecil gitu.
TAHUN 2000-2001 MASUK TK DHARMA WANITA
Walikelas Bu Maryati, sekarang masih Sugeng dan sudah Pensiun, rumahnya dekat cuma beda RT saja. TK saya dulu itu ada di komplek SDN KAUMAN I & II. Tepatnya di pojok Utara Barat dekat Mushola utara sekolah. Dulu pernah waktu acara Maulud an, ato mulutan kan disuruh bawa nasi sendiri2 atau Sedan Ijo[Ijo godong gedang maksutnya]. Nah sebelum acara itu nasi sudah tak pritili lauk e. Kala itu lauknya sebutir telor godog.
Akhirnya ketika acara makan dimulai lauk habis. Guru saya pas tahu kejadian itu akhirnya menyuruh kawan-kawan saya tuk memberi sedikit lauk. Ini jadi pelajaran bahwa Berbagi itu Indah. HUahhahaha
TAHUN 2001-2007 MASUK SD KELAS 1, SDN KAUMAN II
Walikelas Bu Kustini, sekarang masih Sugeng dan sudah Pensiun, rumahnya di Dusun Nglencong. Dikelas 1 pernah kepala saya dipukul pakei Tepas dari anyaman bambu. Karena belajar membaca dengan meng-Eja sering salah. Hahahha
KELAS II
Walikelas masih sama Bu Kus. Kala itu dikelas I & II belum pernah dapat rangking. Cuma bisa ngeliat teman2 lain pada dapat buku, dapat tas, dapat alat tulis. Heheheh akhire punya rasa meri juga.
KELAS III
Walikelas Pak Kasiban, sekarang masih Sugeng dan sudah Pensiun, rumahnya Wot Galeh. Kala itu khusus kelas III Wajib menulis dengan Latin. 1 tahun full pelajaran apa saja wajib ditulis latin. Dikelas III inilah utek saya mulai moncer. Jadi saat itu mulai dapet rangking 1 berlanjut sampai kelas V.
KELAS IV
Walikelas Bu Is[Istrinya pak Yudi Mantri Bendo], masih Sugeng dan masih ngajar. Di kelas IV ini juga saya dapat bantuan Seragam 1 setel berikut uang Rp 15.000. Pernah juga menangis karena dicukur oleh Bu Walikelas saya sendiri. Gek tuk nyukur poni pisan. Jadi guyon cah sakelas. Mbuh gimana rasanya seddeh campur isin.
KELAS V
Walikelas Pak Kasiban lagi. Pernah dihukum masal karena nyolong mangga milik tetangga barat sekolah. Akhirnya yang laki2 semua kena hukum cuma telinga dijiwit sitik ae pake kuku. Itu sakitnya yahhhh jadi keinget sampai sekarang.
Dikelas V inilah Pasukan Gerak Jalan SDN Kauman II mendapat Juara II Se-kecamatan Sine tingkat SD MI. Saya beserta kawan-kawan kelas IV, V, VI berhasil menuntaskan rute Tanggung-Sine dengan selamat, sehat walou berjalannya lambat. Tidak sama dengan pasukan dari sekolah lain yang mementingkan waktu. Pokok e cepet, beda dengan Pak Wali Dina nahkoda pasukan kami. Beliau berprinsip walou lambat yang penting barisan rapi dan teratur. Sehingga bisa memperoleh Juara II.
KELAS VI
Dibawah Nahkoda Pak Sudarno, masih Sugeng dan sekarang menjadi Kepala Sekolah di SD mana saya lupa masih sekecamatan Sine. Cara Beliau mengajar sudah terbukti di SDN Wonosari. Sehingga di angkatan saya UKM kala itu [Uji Kendali Mutu] dan dari hasil UN. Akhirnya dapat peringkat 5 tingkat SD MI sekecamatan Sine atas pencapaian hasil UN.
SDN KAUMAN I yang masih satu Komplek baru berhasil di urutan 17 sekecamatan Sine. Dan karena itu pula akhirnya sehari sebelum Perpisahan Siswa. Bersama satu kelas juga dengan Kepsek Pak Budja bareng-bareng Study Tour ke Bleduk Kuwu dan Waduk Kedung Ombo [Purwodadi] Gratiiiisss. Dengan armada Bus Gaya Kerja monyong yang kaca belakangnya ada stiker Onggo Inggi. Sampai saat ini bus itu masih ada tapi stikernya sudah dilepas walou bekasnya masih nampak.
Dikelas VI ini jugalah nilai saya mulai goyah. Hahahah ndak turun cuma tingginya saja kalah. Karena saat itu nilai UKM saya dengan seorang kawan namanya Sigit Purwanto sama 25,70. Nilai sama itu cuma beda angkanya saja. Nilai saya saat itu BIN> 7, IPA> 8, MTK> 9. Hahahah jadi urut 7,8,9.
Yah saya terima itu tetep mas Sigit yang Juara 1 di akhir Cerita masa SD. Heheehe. Dan di acara perpisahan siswa inilah kali pertama ngomong didepan orang banyak. Didepan Kepsek, Guru-guru, Walimurid, dan tentu kawan-kawan saya juga. Saya sudah menghapal teks untuk acara itu, namun yang namanya nyali pertama ya gitu. Ndredeg, Gobyos, Keder hahahha demam panggung. Ratusan deret kata-kata di teks pidato itu seperti lupa begitu saja. Jadi itu pengalaman pertama.
TAHUN 2007-2010 MASUK SMP KELAS VII D, SMP NEGERI 2 NGRAMBE
Walikelas Bu Sukirah, rumahnya timur utara Lapangan depan SMP, mengajar Tata Boga beberapa bulan yang lalu sudah Meninggal dunia. Allahumma Firlaha Warhamha. Diawal masuk SMP saya sempat nangis. Hhhehe karena menurutku kok aneh yo. Yang lulus UN nilaine agak bagus kok di 7 D. Padahal yang bagus saja di A. Gimana ini? Satu semester saya mulai paham karena ini untuk pemerataan. Supaya yang pinter bisa nulari ke temen-temen yang lain.
Dikelas VII ini juga saya ikut ngomel didepan umum untuk kedua kalinya. Itu saat Bu Sukirah nunjuk saya ikut " lomba Telling Story ". Meski antar kelas ya lumayanlah membuat deg-deg-an lagi hihii. Itu saya cuma berusaha dan ternyata menang bek e. Hehehhe waktu itu dapat urutan kedua hadiahnya 8 buah buku SIDU isi 58. Alhamdulillah buku itu masih bisa saya pakai sampai kelas 3 SMK bukan SMP saja.
Dikelas VII ini juga saya lihat perjuangan Bapak. Saat itu mau ambil raport semester 1. Dari rumah ngojek sangu pas-pasan karena keadaan. Sampai di sekolah ternyata diwajibkan bayar iuran " Sukarela " minimal 10ribu. Iya sukarela kok minimal 10ribu. Akhirnya kesepakatan cuma dibayar Bapak 6ribu. Bu Sukirah pun juga mengerti keadaan. Pulangnya Bapak ngojek ndak punya uang baru sampai rumah ambil uang go bayar.
Pernah juga dulu seneng sama Ninik Purwanti, yah wajar lah cewek ayu, pinter hahha. Tapi karena di semester 1 saya kalah sama dia yang rangking 1. Akhirnya di semester 2 niat gak bakal tak bantuin lagi dia. Pas aku tanya ae gak mau bantu og hahaha.
KELAS VIII E
Walikelas Pak Paidi, rumahnya Banyumeneng, masih Sugeng, mengajar Bahasa Indonesia. Di kelas VII pernah gagal ikut Kemah gara-gara Sunat. Padahal tinggal seminggu gak jadi berangkat. Itu karena itungan weton oleh Ibu Bapak saya. Hahaahha
KELAS IX E
Walikelas Bu Dwi Purwati [Istri dari Pak Sriyanto MTK], rumahnya Walikukun, masih Sugeng, mengajar Bahasa Inggris. Alhamdulillah Beliau seorang Guru yang sangat perhatian pada anak didiknya. Setiap awal pelajaran selalu dinasehati. Satu kalimat Beliau yang masih saya ingat sampai sekarang, " Kalau tahu anak didik saya pacaran, wes ayo langsung tak nikahkan saja, daripada dosa ".
Dikelas IX inilah saya bisa ikut kemah. Walaupun keadaan sakit. Iya, jadi Paginya suntik ke mantri sorenya dicari rumah saya sama Pak Nawiyo. Akhirnya setelah Maghrib langsung budal ke Ngrambe cuma pakai seragam saja. Itu karena saya ikut bidang lomba Pidato Bahasa Inggris di malam itu dan Alhamdulillah berhasil dapat urutan 1 bersama kawan saya dari Jagir, Retno Fitri Eka Wardani.
Malam itu saya putuskan untuk tidak pulang, karena besok masih ikut bidang lomba Semaphore. Itu yang dirumah Ibuk saya sampek bingung laiki kok gak pulang? Beliau sampek sakit gak bisa tidur mikirin saya malam itu. Subhanallah,,,,,,
Diakhir masa SMP nilai UN saya kurang bagus. Saat itu posisi diruang UN meja paling depan sebelah kiri. Tepat didepan Pengawas. Nah ini saya sudah ditunjuk sebagai pembantu kawan2 terutama yang paket A. Alhamdulillah dari paket A satu ruang saya nilainya bagus2. Kecuali saya yang harus menanggung nilai MTK 6,50. Ini sedikit menyedihkan dibanding kawan2 yang lain. Meskipun BIN, BIG, IPA dapat 8 koma. Tetap wajib disyukuri.
TAHUN 2010-2011 MASUK SMK KELAS X TEKNIK LISTRIK B, SMK PGRI 1 NGAWI
Walikelas Bu Setyowati, masih Sugeng, mengajar Kesenian. Ternyata sekolah di Ngawi memang harus disiplin. La gimana tidak? Masuknya jam setengah 7 jadi dari rumah yo ba'da Shubuh. Itupun harus gage-gage ben dapat Andy's pertama atau kedua. Lak ketiga yakin aek bakalan telat.
Tentang saya 3 tahun bersama Andy's Kencono bisa sampean baca di Catatan berikut :
Pernah terlambat? Ya pernahlah. Ini juga saat saya harus Mbonek mendadak. Waktu itu sampek Ngawi sudah jam 6.20. Padahal harus mampir kos dulu. Eh sampek dikos malah denger Bel [Kos dan sekolah dekat]. Apa boleh buat? Yo lari lah. Mau lewat depan kadohan akhire mlumpat pager belakang.
Alhamdulillah saat itu gakda satpam dan belum kaya' sekarang ada besinya itu. Langsung lari sampek depan perpus tak lihat Pak Sugiyono baru akan naik ke tangga. Sebab hari itu jam pertama B. Indonesia. Yasudah sambil naik tangga tambah cepet tok mlayu dan sebelum Beliau sampek dilantai 2 saya sudah duluan sampai dalam kelas. Hahahha ngos-ngosan Cak,,,,
Juga dikelas XI ini harus pinter ngatur waktu. Minggu masuk Pramuka. Pas pulang kerumah, Sabtu malamnya Latihan Pagar Nusa Cimande. Jadi kadang pulang sampek rumah jam 7. Sholat Isya' habis itu budal maneh latihan sampek jam 1.
Besok paginya ba'da Shubuh budal maneh ke Ngawi buat masuk Pramuka. Yo dirumah cuma semalem tok dalam seminggu. Dan itu yang menjadikan saya jarang nonton tipi. Padahal di kos juga ada tapi ogah. Justru di Ngawi itu jadi ajang poso nonton tipi.
Lak jenuh tinggal kewarnet. Bukan ngerjain tugas malah FB-an. Dan saya itu 3 jam kuat mik buat fb-an. Waloupun kadang disambi garap tugas juga.
KELAS XI
Walikelas Pak Roni D.P.S, masih Sugeng, mengajar Kejuruan Teknik Listrik. Kelas XI nakale tambah menjadi. Yang paling teringat itu pernah saya di kaplok Oknum TNI. Hhahaah emang saya akui mbeling banget kala itu.
Sore itu pulang sekolah, karena kelas XI masuk siang-pulang sore jam 16.40. Naik Bus Mira dari Terminal Lama. Bersama kawan-kawan saya Hamdan Yunia Wardani, Rinta Karisma, Rivan Dwi Nugroho, Roby Al Arif, Qowiudin Syaiful Huda posisi duduk di jok paling belakang. Yang saya ingat waktu itu bersama Hamdan. Saya ngomong gini, " Cak ngene ki lak nyedak i lebaran enak yo, yang pakei seragam ABRI oleh potongan harga 50% ?".
" Iyo cak ", sahut Hamdan.
Nah ternyata 2 jok didepan kami itu kan 3 bangku. Si Rinta ini duduk di sebelah kiri, nah sebelahnya itu ada 2 TNI yang satu muda, yang satu agak tua.
Ketika hampir sampai Sidowayah, yang muda ini kan mau turun tapi sempat berjalan kebelakang [arah saya].
" Kamu tadi yang bilang gini-gini? ", tanya dia.
" Iya Pak ", jawab saya.
Langsung dikaplok segelem-gelem itu pipi kanan saya. Hahhaha lumayan kroso juga tangane. Maklum pendidikane juga atos.
Setelah dikaplok itu masih ngomel-ngomel. " Bajingan, anjing kamu! Kelas berapa kamu? "
" Kelas 2 Pak ", jawabku.
Sambil bilang juga ke Kondektur bus Mira itu, " Ya gini Pak anak sekarang baru kelas 2 sudah berani kayak gitu, kalo gak trima cari saya. Omahku kedunggalar! "
Lantas bus sudah sampai Sidowayah, beliau turun. Bus berjalan lagi dan kami cuma bisa tertawa. Hahahha bahkan kawan saya si Robi dan Qowi itu ndak tahu pa salah saya kok sampek dikaplok? Hhahaha ternyata. Ya itu saya akui memang mbeling saat itu.
Nah si Hamdan selamet dia. Hahhaha soale dia turun di Wates[sebelum Sidowayah]. Jadi dia tak tahu kejadian setelahnya.
PSG UPT PPPK Jatim
Dikelas XI juga memang sudah program sekolah ada PSG [Pendidikan Sistem Ganda], atau PKL, atau OJT, atau Magang. Saat itu bingung kirim kemana-mana sudah penuh. Akhirnya kirim proposal permohonan PSG ke BLPT Surabaya [Sekarang UPT PPPK Jatim]. Itu pun masih harus nunggu 1 bulan lagi karena penuh juga. Sementara PSG di bengkel listrik Sekolah.
1 bulan berlalu akhire berangkat ke Surabaya berempat, bersama Saiful Anwar, Semakin Tutuk Bayu Putra, dan Robi Al Arif. Mau budal PSG saja kaya' wong Transmigrasi. Barangnya itu banyak sampek nyewo 1 Becak dari kos saya ke Terminal Lama.
Alhamdulillah sampek Surabaya ndak bingung karena sudah ada mess khusus anak PSG. PSG inipun aneh kadang kerjanya bukan soal listrik. Karena memang apapun harus mau. Termasuk ganti kunci pintu.
Yang pasti 3 bulan di Surabaya bisa lebih liar lah. Wajar etanan emang kaya gitu.
KISAH CINTA [Tak Sampai]
Sebagai anak muda wajarlah saya juga pernah merasa mencinta ahhahah. Itu saat pulang dari sama-sama masuk Extra di hari minggu. Pas sampek Terminal Gendingan [sama-sama di bus Andy's Kencono] tak lihat kok ada cewek ayu ki? Wah eman-eman lak gak kenal hahah. Memang dia masuk PMR dan saya masuk Pramuka. Akhirnya saya beranikan diri minta nomer hapenya. Hingga kutahu adalah Wahyuni Puji Lestari namanya. Rumahnya Sekaralas.
Sejak saat itu jadi sering SMS-an. Tiap hari bahkan sampai jujur saya katakan. " Jeng [emang aku manggilnya ke dia Diajeng] aku seneng karo sampean " Dia hanya meng-iyakan saja. Dan memang saya tidak mengatakan cinta, hanya seneng saja. Juga kami saling menjaga tak pernah sampai pacaran. Berduaan pun tak pernah kami lakukan.
Ngobrol berdua saja juga tak pernah. Hanya lewat SMS-an kami lakukan. Tak telpon juga gak mau. Ya sudah hari-hari hanya SMS-an ja. Saya pun juga tak tahu apa dia juga seneng dengan saya? hahha
Hingga suatu ketika saat itu masih PSG di Surabaya. Malam hari ada SMS masuk darinya. Kaget sesaat, setelah tak baca isinya. " Mas lak pean masih seneng mbi aku, tolong lupain aku yo. aku wes ono sing duwe..."
Hhahah kaya pilem aek Cak, hatiku hancur berkeping-keping. Ndak bisa tidur. Mosok nangis mik mergo bertepuk sebelah kaki? hihihi Jannn kaya' inti lagu " Layu Sebelum Berkembang.... "
KELAS XII
Walikelas Bu Ririn M., masih Sugeng mengajar Kimia. Yang saya tahu beliau bukan seorang Guru yang suka mbulet. Hahhah pelajaran pun sangat sederhana. Beliau paham juga jika angkatan saya memang dituntut menyesuaikan dengan sistem UN baru. Apalagi kalou bukan soal 20 paket? Lak digawe mbulet jadi tambah mumet.
Hahahah sudah diwanti2 6 Bulan sebelum UN. Ben pada' mau belajar dari kemauan. Sebab lulus atau tidak emang ditangan siswa sendiri.
PSG PLN UPJ Mantingan
Baru masuk sekitar 2 bulan saja sudah di jadwal PSG lagi. Namun kali ini lebih dekat. Berlima dengan kawan saya Robi Al Arif, Rivan Dwi Nugroho, Rida Yusuf Saputro, dan Qowiudin Saiful Huda. 3 bulan mulai Oktober sampai Desember tanggal 29. Tidak ada yang istimewa kecuali harus mau kerjo lapangan. Ya seperti kata Pak Dahlan. Slogan PLN diganti jadi Kerja! Kerja! Kerja! Hahahah jadilah mendadak panasan. Hahahha wajar karena memang PLN harus siap setiap saat 24 Jam Nonstop.
Jadi kami tahu ternyata berat juga tanggung jawab PLN. Apalagi ketika lampu mati terutama yang sering pasti Sine, Ngrambe byasanya bareng. Ini bukan maen repotnya. Dengan personil terbatas dan wilayah luas bukan perkara mudah menemukan sebab listrik bisa mati.
Menjelang UJIAN PRAKTEK kena Paku
Menjelang Ujian Praktek tepatnya hari Kamis pagi [hari Senin depannya Ujian Praktek] dapat alangan. Ya, pagi itu Kamis habis sahur, mau kebelakang buat wudhu. Ndak disangka sebuah paku menancap di telapak kaki kiri tepat ditengahnya. Astaghfirullahal adzim,,,
Gak jadi wudhu langsung duduk kembali. 2 kali mau tak copot sendiri rasanya cenut-cenut walou cuma sak sentinan jerune. Akhirnya saat itu saya sms Paryanto, kawan saya di kos sebelah.
Isinya, " Bos sikilku kenek paku ki tulung rene sik ". Akhirnya Par dengan kawan-2 datang waloupun awalnya gak percaya.
" Wes ayo han gowo ke Rumah Sakit wae ", kata Par.
Akhirnya pagi itu belum masuk waktu Shubuh sudah masuk ke UGD RSUD Dr. Soeroto Ngawi. Itu pas masuk UGD orang-2 disana pada heran. " Peteng-2 kok kenek paku to mas??? ", kata doktere.
Hahahha kondisi saat itu saya ndak bawa uang dan memang lagi kentek an duwit. Akhirnya saya mohon bantuan Par dan kawan-1 lain yang ikut ngantar pagi itu. " Bos, tulung ditanggung disik yo biayane besok Insyaallah tak ganti ", kata saya
" Yo han gak papa sing penting ndang mari sik ", kata Par.
Akhirnya biaya ada yang menangggung, segera ditangani. Disuntik 3 kali disekitar paku. Lalu dicabut kemudian dibersihkan bekas-bekasnya. Persisnya yang melihat langsung itu Paryanto. Karena ikut menunggui saya di UGD itu.
Kalu ndak salah biaya obat dan penanganan saat itu sekitar 165.000. Alhamdulillah saya sempat nangis juga, ini kalau ndak punya bolo entah apa jadinya? Di pagi orang belum bangun, justru sudah membantu kawan ke UGD. Subhanallah Semoga Allah SWT membalas yang lebih baik untuk kawan2 semua. Amin
Menjelang UN
Tiap hari isine garap soal tok. Mbuh waleh pa ndak yang pasti selalu ada saja soal untuk dikerjakan. Sampek saya ingat yang belom saya tahu, bab apa yang benar2 saya belum pahami. Kalu MTK ya soal Peluang itu jan agak sulit memang.
Tapi Alhamdulillah perjuangan dan motivasi dari Bapak Ibu Guru semua sangat berharga. Terutama agar mau mengerjakan sendiri. Jelas ini karena 20 paket yang artinya setiap siswa dalam 1 ruang UN mengerjakan soal yang berbeda.
Di akhir cerita masa SMK Alhamdulillah dengan hasil UN. MTK, BIN, BIG dapat 8 koma. Syukur Alhamdulillah selalu terucap. 3 tahun mengadu dengan buku Insyaallah tidak sia-sia. Ibu Bapak Matur Sembah Nuwun
Saya masih ingat saat itu hari Minggu Sore akan berangkat ke Ngawi. Nangis saya tiap ingat saat itu. Ya, saat itu pamit mau berangkat ke Ngawi. Sambil mencium tangan Beliau.
" Pak kula nyuwun pangestunipun benjing bade Ujian Nasional mugi mugi saget lancar... "
" Iyo le Pak e mung iso ndongakne mugo mugo lancar sekabehane, ojo lali sholate... ", Ngendikanipun Bapak
Sama ketika pamit sama Ibuk, nangis saya. Sambil mengusap air mata perlahan langkahku menuju Ngawi. Memang kisah ini saya tulis sebagai pengingat mudah-mudahan segala kenangan itu akan tetap saya ingat sampai tua. Bahkan bisa dibaca anak cucu saya kelak. Dan bermanfaat bagi anda yang telah membacanya. Semoga Allah selalu meridai langkah kita.. Amin..
Tri Handoko
Hanya Wong Cilik yang merasa gede hehehe