Bencana,,,Oh Bencana kapanpun kita kemana kau selalu ada. Dimanapun dan tak pandang kau siapa. Bahkan ketika jalanku pelan tlah kau tunggu diujung sana. Menjemput insan mulia atau hina. Inilah dunia, inilah alam fana. Inilah kehidupan fatamorgana. Yang jika tanpa usaha bermanfaat kan tersia jua. Dan hanya kepada akherat kembalinya.
Sebelum Membaca harap cuci otak dulu ini bukan tentang porno
Hemm, orang pada bingung cari cara buat nyegah HIV/AIDS. Sampek kali terakhir digagas Bu MENKES ate dionokne Pekan Kondom Nasional ato dikenal dengan PKN. Yaitu Gerakan pembagian Kondom gratis tis tis. Dengan beralasan untuk pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Padahal sejumlah penelitian membuktikan bahwa virus HIV itu lebih kecil ketimbang pori-pori yang ada di kondom itu sendiri.
Jadi apa sih alasan yang jelas dibalik pembagian kondom gratis??? Apa biar pabrik kondom laku keras buk? hehhe ato biar anak-anak paham bahkan yang masih TEKA ja bisa tanya." Kondom ki kaya apa to buk? ". Ato emang bertujuan merusak generasi Muda? Tentu kita tidak ingin terjadi seperti ini.
Kalou pengen mencegah HIV/AIDS tutup saja iku lokalisasi. Dan hukum semua pelaku nya baik penyedia, penyalur, pemakai jasa esek esek ini. Sebab disitulah penyakit ini diproduksi. Kasihan anak istri jika sampai terjangkiti. Padahal sing jajan suami toh kena juga istri. Kenak penyakit yang belom ada obatnya kecuali jangan pernah melakukan sama sekali baik suami ato istri.
Jadi bukan kok malah bagi2 kondom. Enak saja jenengan niku bu? Pantas Pak MENAG Suryadarma Ali dan Pak Din Syamsudin melarang dan wajib dilarang. Sebab ini bisa menguatkan bahwa ZINA Halal kalo pake kondom. Lakok enakmen iku. Sekalipun pake kondom kalo belom resmi nikah yo tetep Haram.
Generasi muda kini suda banyak yang kebawa arus. Pokok sudah mau pacaran pasti sudah pernah bersentuhan kulit.
Karena jauh dari Al Qur'an hingga bisa manut Setan. Sebab dengan pacaran itu Setan membuat seolah-olah terasa nikmat. Terasa dunia milik berdua. Sehingga apapun yang dilakukan kedua insan bukan Mahrom inipun tampak baik. Tampak gakda masalah. Dan tampaknya dibiarkan oleh orang tuanya.
Sampek Setan mengajak ayok Kawin yo tetep dituruti karena gak punya dasar dan gak punya pedoman. Mau bergaul saja masak dilarang? Katanya sih pacaran kalo gak kelon gak nikmat? Kalo gak nurutin dijak kelon jare gak sayang? Sehingga berapa puluh persen Pemuda Pemudi Indonesia yang suda tak perawan?
Dan masyarakatpun kini menganggap wajar pacaran iku. Acuh tak acuh membiarken semua. Dan kalo itu terjadi pada anake warga yo ndak isin. Zina itu aib tp sekarang justru do gak duwe rai. Udah ketahuan hamil malah ditanggapke Camporsari? Harusnya malu punya anak hamil duluan diluar nikah.
Sayangnya Negeri kita bukan negeri yang diatur secara Islam. Undang-undangnya masih buatan Londo. Belom berdaulat penuh.
Tengok aja tuh Undang-undangnya mana ada yang melarang Zina? Justru Lokalisasi dilindungi. Yang ada kalo seorang wanita mengadu setelah zina dengan cowok tapi si cowok gak mau bertanggung jawab. Baru itu disebut pelanggaran karna kenak pasal perbuatan tidak menyenangkan. Jadi kalau si cowok tadi mau tanggung jawab berarti tidak melanggar undang undang. Maka jaman siki rak ono wes jenenge perkosaan wong semua atas dasar suka sama suka kok?
Kalo menurut hukum Islam, Zina itu hukumnya di Rajam atau dibunuh atau yang paling ringan dicambuk 100 x didepan umum. Dan kalau mau diatur secara Islam yang pertama menolak juga dari wong Islam dewe, kok aneh.
Contoh saja UU sudah menjamin kebebasan beragama. POLWAN Berjilbab dilarang malah. Padahal yang melarang juga penegak hukum itu sendiri. Serba bingung memang. Justru kalo melarang Berjilbab bukan hanya melanggar UU tapi melanggar Perintah Allah SWT.
Terserah anda melihat kondom ini dari mana saja. Toh wujude ya tetep kondom Mau ditarik-tarik sama MENKES dan MENAG monggo. Toh semua ada konsekuensinya. Termasuk segala bencana. Ini sudah kerelaan hati jika bangsa ini ditimpa bencana tak berujung. Hanya kita yang kan merubah bukan siapa-siapa. Nuwuuun.
(red-@Handocoe_HanCel)