Cintailah Pekerjaan, Bukan Mengerjakan yang Dicintai



Sugeng Siang Bapak Ibuk Kangmas Adeg sedaya??? Ingkang dereng dahar monggo kula aturi dahar rumiyin. Sinambi nglaras mirengaken Camporsari. Budaya Jawi menika kedah kita uri-uri supados mboten ical kalih rotasining jaman. Kawula muda kedah purun junjung budaya Jawi punika.

Ingkang langkung inggil saking budaya pundi kemawon. Sejatosipun Budaya Jawi punika ugi warisanipun Mbah Wali Sanga atusan taun kapungkur. Sehingga dumugi wekdal punika taksih saget kita pirsani, kita mirengaken, kita uri-uri. Kados to tembang Ilir-ilir menika ngemu teges ingkang inggil sanget. 

Mugi-mugi kita saget nguri-uri kabudayan punika. Ugi dateng putra wayah sedaya mugi mugi saget dados putro ingkang soleh solehah. Gampil anggenipun pados ngilmu. Saget Mikul Dwur Mendem Jero. Ing pungkasan kula namung saget nyuwun Soto Babat Kartosura. Sedaya Lepat Nyuwun gunging pangapura. Nuwun Nuwun Matur Sembah Nuwun..

Love Work, Not Doing the Beloved!
Lo kok gakda Ulasan tentang judulnya?

Ini dia Brow hahhaa. Dari judul diatas punya karakter berbeda. Punya sisis psikologi yang berbeda. Dan punya efek berbeda pula.

Mencintai setiap pekerjaan yang dilakukan itu lebih kepada berpikir rasional, berpikiran realita dan berpikir untuk maju. Berpikir untuk selalu bisa walaupun belum dicoba. Sehingga tidak ada istilah Kalah Sebelum Perang. 

Berdasar pengalaman Pak Dahlan Iskan pun juga seperti itu,. Saat di China, Beliau sering mengunjungi industri disana. Kata beliau alat-alat kita ini lebih maju ketimbang di China. Bahkan beliau sempat heran juga bengkel kecil pun bisa terus berproduksi. Setiap ada orang pesan apapun selalu dijawab " Bisa! ". Entah itu nanti bagaimana caranya bisa dikerjakan. Sehingga kepercayaan dan kepuasan konsumen menjadi prioritas penuh.

Beda dengan Mengerjakan yang dicintai. Disini sisi Ego lebih tinggi. Bahkan yang lebih kritis lagi, bisa ngotot. Kalau tidak ini tidak mau! Nah sifat seperti inilah yang harus kita hilangkan.

Dari sisi hasil juga beda meskipun dikerjakan dengan sifat kedua baik, tapi wajar dia kan sesuai seleranya. Menjadi nilai tambah jika dikerjakan dengan sifat pertama. Dimana bukan di bidangnya tapi dia bisa mengerjakan segala sesuatu sesuai yang diharapkan. Dan bahkan memberikan hasil melebihi target yang diharapkan.

Sehingga kalopun keduanya sama-sama produksi tentu lebih baik pekerjaan dengan sifat pertama. Nah tinggal kita mau pilih yang mana. Pilih yang lebih baik Demi Kepercayan konsumen. Karena kepercayaan konsumen sangat mahal harganya.
(red-@Handocoe_HanCel)

Subscribe to receive free email updates: