Sampaikan Al Qur'an itu Apa Adanya

Sampaikan Al Qur'an itu Apa Adanya
Oleh Tri Handoko


" Kutinggalkan kepada kamu sekalian 2 perkara, yang kalian tidak akan sesat apabila berpegang kepada keduanya. Yaitu Kitab Allah [Al Qur'an] dan Sunnah Nabi-Nya [Hadits]..." AL HADITS

Begitu Nabi SAW sudah menjamin, siapa saja yang memegang Al Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman hidup tidak akan tersesat, tidak akan celaka, tidak akan salah, dan tidak akan pernah bingung.

Seperti nyanyiane anak anak kae :"Islam agamaku, Qur'an Hadits pedomanku...". Namun itu tinggal lagu karena realitanya jauh dari itu. Terutama generasi tua nya tidak mau memegang 2 dasar itu. Malah memakai dasar lain yaitu kitab Fatqul Jare.

Cara beragama manut jarene orang banyak. Yang sering jare mbah e. Kalau ditanya dasarnya, jawabe la mbah mbah mbiyen juga gitu kok. Padahal mbah mbah biyen belum tentu punya dasar. Tapi tetap kita hormati beliau karena yang disampaikan dan dilakukan saat itu sesuai yang mereka tahu.

Nah kita yang sekarang akses apapun mudah harus lebih baik, harus lebih mau memakai dasar yang benar bukan menurut umumnya manusia. Agama kalau menurut umumnya manusia pasti tersesat. Beda kalau kita berdasar Al Qur'an ndak akan tersesat sebab Kalam Illahi Tidak mungkin salah satu ayatpun.

Dalam hal da'i pun sebenarnya sangat mudah. Tinggal sampaikan aja apa adanya dari 2 pedoman itu. Ndak perlu ditambah ndak perlu dikurangi. Apalagi ditafsir sendiri ben masyarakate seneng. Ben laku pengajiane. Menyampaikan dakwah mik golek bayaran. 

Padahal Nabi sendiri oleh Allah dsuruh sampaikan Islam ini tanpa bayaran apapun. " Katakan[Muhammad]: Aku tidak minta upah apapun atas seruanku ini, upahku hanya dari Allah Tuhan semesta alam... ".

Kalau jaman sekarang sangat sulit cari ustad yang tidak mau dibayar, tapi tetep ada. Mungkin anda bertanya, lak gak mau dibayar trus untuk ragat kesini darimana? untuk beli bensin darimana?. Sudah dijelaskan upah atas dakwah itu dari Allah saja jangan takut miskin karena menyampaikan Islam itu apa adanya.

Sekarangpun sangat banyak contoh Ustad mengisi pengajian trus dibayar akhirnya beliau tidak berani menyampaikan Al Qur'an itu apa adanya. Bahkan menafsir sendiri agar disukai para pendengarnya alasannya ini biar bijaksana. 

Contoh kecil saja, didalam Sahih hadits dijelaskan bahwa bersentuhan kuliat antara laki 2 dan perempuan yang bukan mahrom hukumnya dosa. Tapi berapa banyak Ustad, Kyai tetep melakukannya? Alasannya kalau tidak ada niat apa apa maka boleh. Yang membolehkan itu siapa?. 

Lagi tentang Jilbab. Di Al Qur'an juga dijelaskan bahwa Jilbab itu wajib atas setiap Wanita Muslim bukan cuma aksesoris. Tapi berapa banyak Ustad yang menyampaikannya? Ada tapi tak sebanyak dengan yang tidak menyampaikannya. Mungkin takut kalau tidak diundang mengisi pengajian lagi. Agama kok ajang cari ekonomi.

Justru yang bijaksana itu menyampaikan apa adanya tanpa ditambah & dikurangi sesuai dasarnya. Dan yang perlu didingat benar itu menurut Allah dan Rasulnya bukan menurut manusia. Wallahu a'lam bi ash shawab.
(red-@Handocoe_HanCel)" Kutinggalkan kepada kamu sekalian 2 perkara, yang kalian tidak akan sesat apabila berpegang kepada keduanya. Yaitu Kitab Allah [Al Qur'an] dan Sunnah Nabi-Nya [Hadits]..." SAHIH HR MALIK

Begitu Nabi SAW sudah menjamin, siapa saja yang memegang Al Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman hidup tidak akan tersesat, tidak akan celaka, tidak akan salah, dan tidak akan pernah bingung.

Seperti nyanyiane anak anak kae :"Islam agamaku, Qur'an Hadits pedomanku...". Namun itu tinggal lagu karena realitanya jauh dari itu. Terutama generasi tua nya tidak mau memegang 2 dasar itu. Malah memakai dasar lain yaitu kitab Fatqul Jare.

Cara beragama manut jarene orang banyak. Yang sering jare mbah e. Kalau ditanya dasarnya, jawabe la mbah mbah mbiyen juga gitu kok. Padahal mbah mbah biyen belum tentu punya dasar. Tapi tetap kita hormati beliau karena yang disampaikan dan dilakukan saat itu sesuai yang mereka tahu.

Nah kita yang sekarang akses apapun mudah harus lebih baik, harus lebih mau memakai dasar yang benar bukan menurut umumnya manusia. Agama kalau menurut umumnya manusia pasti tersesat. Beda kalau kita berdasar Al Qur'an ndak akan tersesat sebab Kalam Illahi Tidak mungkin salah satu ayatpun.

Dalam hal da'i pun sebenarnya sangat mudah. Tinggal sampaikan aja apa adanya dari 2 pedoman itu. Ndak perlu ditambah ndak perlu dikurangi. Apalagi ditafsir sendiri ben masyarakate seneng. Ben laku pengajiane. Menyampaikan dakwah mik golek bayaran. 

Padahal Nabi sendiri oleh Allah dsuruh sampaikan Islam ini tanpa bayaran apapun. " Katakan[Muhammad]: Aku tidak minta upah apapun atas seruanku ini, upahku hanya dari Allah Tuhan semesta alam... ".

Kalau jaman sekarang sangat sulit cari ustad yang tidak mau dibayar, tapi tetep ada. Mungkin anda bertanya, lak gak mau dibayar trus untuk ragat kesini darimana? untuk beli bensin darimana?. Sudah dijelaskan upah atas dakwah itu dari Allah saja jangan takut miskin karena menyampaikan Islam itu apa adanya.

Sekarangpun sangat banyak contoh Ustad mengisi pengajian trus dibayar. Dan akhirnya tidak berani menyampaikan Al Qur'an itu apa adanya. Bahkan menafsir sendiri agar disukai para pendengarnya alasannya ini biar bijaksana. Padahal biar laku.

Contoh kecil saja, didalam Sahih hadits dijelaskan bahwa bersentuhan kulit antara laki 2 dan perempuan yang bukan mahrom hukumnya dosa. Tapi berapa banyak Ustad, Kyai tetep melakukannya? Alasannya kalau tidak ada niat apa apa maka boleh. Yang membolehkan itu siapa?. 

Lagi tentang Jilbab. Di Al Qur'an juga dijelaskan bahwa Jilbab itu wajib atas setiap Wanita Muslim bukan cuma aksesoris. Tapi berapa banyak Ustad yang menyampaikannya? Ada tapi tak sebanyak dengan yang tidak menyampaikannya. Mungkin takut kalau tidak diundang mengisi pengajian lagi. Agama kok ajang cari ekonomi.

Justru yang bijaksana itu menyampaikan apa adanya tanpa ditambah & dikurangi sesuai dasarnya. Dan yang perlu didingat benar itu menurut Allah dan Rasulnya bukan menurut manusia. Wallahu a'lam bi ash shawab.
(red-@Handocoe_HanCel) — di Indonesia.

Subscribe to receive free email updates: