Judulnya ndak maksud yo cak? Ancen iyo e. Inilah fakta yang ada. Kebaikan, Jasa seseorang baru diakui ketika dia meninggal dunia. Segala usaha, segala perbuatan, segala apa yang dikerjakan semasa hidup menjadi sebuah rangkuman ketika seseorang meninggal dunia.
Sama seperti di Indonesia. Ketika semasa hidup, seseorang hampir selalu berupaya mengerjakan yang terbaik. Berusaha memberikan kepuasan kepada siapapun. Namun apalah daya. Semua yang bisa melihat pasti kan terus berkomentar. Entah baik ato buruk sama saja karena manusia diciptakan sebagai komentator.
Seolah memandang sinis. Pesimis dan tak realistis. Hemm,, hampir kita pun jatuh seolah tersia saja. Namun ketika sadar emang sudah takdir kali ya??? Hhahaaha
Zaman yang " W o w ". Orang lebih suka mencari-cari kesalahan bukan kebenaran.
Dimana setiap langkah dilirik dengan seribu salah.
Dimana kepercayaan tak jadi harga pasti.
Dimana kejujuran dihakimi.
Dimana hukum tak lagi berarti.
Dimana kerusakan dijunjung tinggi.
Dimana sebuah janji terbeli.
Dimana lidah bergoyang sesuka hati.
Teruslah berusaha yang terbaik. Dan jangan takut dengan setiap celotehan. Sudah biasa seperti iku. Yang jelas niat kita Lillahi ta'ala bukan semata karena mengharap dunia. Dan saat anda meninggal barulah mereka mengakui setiap kebaikan anda.
(red-@Handocoe_HanCel)