Erupsi Sinabung |
asap panas membakar..
lahar dan badai menyapu bersih...
ini bukan hukuman...
hanya satu isyarat..
bahwa kita musti banyak berbenah.. "
"Untuk Kita Renungkan" By Ebiet G. Ade
Apa lagi yang kita cari? Dari setiap bencana dari Sabang sampai Merauke. Empat kata menurut Bung Karno begitu menyebutnya. Benarkah ini hanya seleksi alam? Sesuai Sains? Benarkah ini sesuai Teori Evolusi?
Sama sekali bukan. Mereka yang Non Muslim wajar jika memahami seperti itu. Wajar karna tak ber-Tuhan. Wajar karna ber-Tuhan tapi banyak. Dan kita yang Muslim harus percaya dengan Sunnatullah.
Sunnatullah sangat beragam. Menyikapi setiap bencana ada beberapa kolom. Yang setiap kolomnya berbeda, tidak sama. Yang setiap kolomnya punya konsekuensi berbeda.
Kolom tersebut mengenai bab-bab bencana dengan klasifikasinya. Diantaranya :
1. Bencana sebagai Ujian. Untuk menyandang gelar Ujian bukan perkara mudah. Ujian diberikan Allah SWT kepada makhluknya yang berIman, berTaqwa, yang tinggi derajatnya, yang baik akhlaknya. Sebab dengan Ujian itu untuk mengetahui seberapa besar Iman kita.
Apakah dengan Ujian itu Iman kita akan surut atau Tidak. Banyak orang di Uji dengan kesusahan bisa bertahan. Tapi berapa banyak orang yang di Uji dengan kesenangan lantas Mlengos? Dikasih kekayaan Emas sepenuh Bumi. Eh la kok arep nggembol jagat?
Banyak orang yang di Uji dengan kesenangan bisa bertahan. Tapi ketika jatuh Miskin lantas kesusahan mendera. Berapa banyak yang jadi Kufur? Berapa banyak yang Kafir? Lantas menyalahkan Tuhannya?
Di dalam Al Qur'an juga sudah dijelaskan, " Ada sekelompok manusia yang dianugerahkan kepadanya harta kekayaan dunia. Lalu dia berkata: Tuhanku sedang meMuliakan aku. Kemudian ketika anugerah itu dicabut darinya. Lalu dia berkata: Tuhanku sedang menghinakan aku... "
Maka betapa Kufur nya manusia itu? Ingat Orang yang paling Mulia disisi Allah adalah yang berTaqwa. Bukan karena harta, anak, jabatan, keturunan.
Allah SWT pun juga berfirman : " Andaikata Dunia itu nilainya ada seberat Sayap Nyamuk, niscaya orang-orang Kafir itu tidak akan Aku beri makan..."
Jadi segala isi dunia itu ndak ada ajine disisi Allah SWT. Tapi kita disediakan dunia seisinya ini untuk manusia. Untuk kemakmuran bersama. Agar digunakan sebagai jembatan ke Syurga. Bukan ke Neraka.
Satu contoh yang sangat mudah. Dunia dijadikan Jembatan menuju Neraka itu para Koruptor. Sebagaimana dalam sebuah hadits Nabi SAW bersabda : " Yang menyuap dan yang disuap masuk Neraka ". Jadi sudah cetho tah? Tiada tempat bagi Koruptor selain di Neraka. Termasuk yang disuap.
Ini bedanya Islam. Menjelaskan secara gamblang. Jelas, terang, apa adanya, tidak dibuat-buat. Dan rujukannya jelas. Al Qur'an dan Sunnah.
2. Bencana sebagai Adzab. Bencana bisa sebagai Ujian. Syaratnya harus berIman. Tapi jika menilik keadaan seperti sekarang. Pantaskah ini disebut Ujian? Pantaskah ini karena Bangsa Indonesia berIman? Pantas ndak?
Jauh dari kata " Patut ". Benar Indonesia negeri dengan Umat Muslim terbesar. Benar jika Indonesia menyandang Gelar " Orang Timur ". Sangat benar jika kita menyebut Indonesia negeri paling Toleran sedunia. Sangat benar jika Indonesia disebut dengan " Syurga Dunia " dengan bentang alamnya.
Benar disana tempat lahir Beta. Disana dibesarkan Bunda. Disana juga Tongkat kayu pun bisa jadi tanaman. Disana pula " Kolam Susu " berada.
Tapi apa? Faktanya negeri Muslim tapi masih diatur dengan hukum Penjajah. Jelas penjajah bukanlah Muslim. Jelas Imperialisme sejak dulu memerangi Islam. Melalui Missionaris. Umat Islam dihancurkan pelan-pelan.
Sehingga hukum yang katanya Panglima Tertinggi di negeri ini. Tapi kenapa? Kenapa justru hukum bag Pisau? Tajam kebawah Tumpul keatas. Kenapa dan kenapa lagi kita harus bertanya?
Apalagi sudah jamannya benar disalahkan. Salah dibenarkan. Yang penting " Wanii Piroo??? ". Maka segala kerusakan. Segala bencana yang melanda Indoneisa. Itu hulu nya jelas. Hukum tak ditegakkan. Terutama Hukum Islam, bukan hukum Penjajah.
Sabda Nabi SAW: " Rusaknya Umat terdahulu adalah karena tidak tegaknya Hukum.."
Dan faktanya, ketika hukum Islam ditegakkan di Indonesia. Siapa yang pertama kali menolak? Ya orang Islam sendiri!
Ambil contoh saja yang mudah. Zina itu dalam Islam dosa Besar. Tapi di negeri kita justru di Legalkan. Lokalisasi, Prostitusi, Esek-esek dilindungi. Betul ndak?
Rezim pun juga tak mau membasmi yang seperti ini. Alesani lak HAM? Persis anak buah e Amerika. Ya itu. Amerika bersama Nato, Pasukan PBB membunuh Umat Islam di negeri Timur Tengah dengan alasan HAM. Betul ndak?
Dan kalau Umat Islam angkat senjata melawan mereka. Yang katanya memerangi atas dasar membela HAM. Pasti dikatakan: Islam Teroris! Betul ndak?
Amerika mengatakan Islam Teroris. Anda mungkin lupa kan? Lupa ato Tidak. Jelas Islam Bukan Teroris dan Teroris Bukan Islam!
Selain dari itu. Juga dosa-dosa yang disengaja umat ini. Menjadi bukti nyata atas Sabda Nabi SAW. Juga menjadi bukti kebenaran Islam. Kebenaran bahwa Muhammad adalah Utusan Allah yang diutus dengan membawa Al Qur'an. Untuk memperbaiki akhlak manusia.
Eh malah kuwalik. Justru mereka yang mempelajari dan mengajarkan Islam sesuai dasarnya malah dibubarkan. Sedangkan seperti kasus Prostitusi dilindungi, dilegalkan.
Belakangan Pemerintah sok pura-pura resah. Karena banyak kasus pemerkosaan. Katanya Degradasi moral akibat pergaulan bebas. Sex bebas. HIV/AIDS Meningkat.
Mbelgedess. Padahal Pemerintah sendiri yang menghalalkan Zina. Apalagi akhir tahun lalu. Bu Menkes mau membagikan Kondom Gratis. Lo kok mendukung Zina?
Iya. Jawabannya karena Bu Menkes-Nafsiah Mboi- itu Non Muslim. Pantas kalau mau menghalalkan Zina. Sebab menurut agama dia, kan Zina tidak Haram. Naudzubillah!
Juga dengan Miras. Sesuai Islam miras itu Haram. Baik sedikit atau banyak. Tapi kalau di Indonesia di Legalkan. Belakangan Pemerintah juga pura-pura resah. Terutama akibat Oplosan Miras. Betul ndak? Hanya pura-pura.
Sungguh, inilah kenyataan yang ada. Kesengajaan berbuat dosa. Sebenarnya kita bisa memberantas Miras dan Zina. Tapi tidak mau. Maka berlakulah Sunnatullah. Seperti Sabda Nabi berikut:
" Tidaklah suatu kaum yang ditengah-tengah mereka dilakukan kemaksiatan-kemaksiatan. Sedang mereka mampu mencegahnya, Tetapi tidak Mau mencegahnya. Melainkan Allah akan menimpakan adzab secara merata kepada mereka. " HR Abu Dawud
Juga makna dari sebuah hadits sahih:
" Apabila Zina dilakukan terang-terangan[Legal] disuatu kaum dan khamr diminum dimana-mana[Bebas]. Maka takutlah kamu akan datangnya angin merah. Pada saat itu kamu lihat adzab turun seperti benda yang putus dari talinya [berjatuhan] "
Dan sudah menjadi Sunnatullah jika Adzab turun di suatu negeri. Maka yang kena adzab itu bukan cuma orang yang jelak saja. Termasuk juga yang baik pasti terkena adzab juga.
Nah, berdasar kedua uraian diatas. Anda tentu bisa mengambil kesimpulan. Ini bencana yang melanda negeri kita berjenis Ujian atau Adzab?
Wallahu a'lam bi ash shawaaab
Sukron