Pak Wahyu Sukses Setelah Bangkrut 400 Kali

Pak Wahyu bersama Dasep Ahmadi, penemu mobil listrik
#InspirasiKita

Sudah berapa kali Anda bangkrut dalam berbisnis? Sepuluh kali? Lima puluh kali? Seratus kali? Bangkrut dua ratus kali, bahkan tiga ratus kali, belum seberapa. Saya punya sahabat yang bangkrut lebih dari 400 kali!


Anda ingin tahu orangnya?
Panggilan sehari-harinya Pak Wahyu. Nama lengkapnya adalah Dr Ir H Wahyu Saidi MSc. Seorang alumni Institut Teknologi Bandung yang juga seorang pengusaha restoran dan dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Saya mengenal Pak Wahyu pada pertengahan tahun 2003. Kalau sekarang tahun 2013, berarti sudah 10 tahun saya berkawan dengannya.

Perkenalan saya dengan Pak Wahyu sebenarnya tidak sengaja. Saat itu, saya mengikuti seminar wirausaha yang digagas sekelompok anak muda di Blok M, Jakarta. Yang menjadi pembicara adalah Pak Wahyu dan seorang motivator muda Reza M Syarief.

Perkenalan dengan Pak Wahyu sebelum acara seminar itu sungguh sulit saya lupakan. Ini gara-gara kartu nama Pak Wahyu yang sangat unik. Kartu nama itu ada tulisan begini: ‘’Alumni ITB, Tukang Bakmi’’.

Kalimat itu cukup menggelitik, karena tidak lazim seorang alumni ITB menjadi tukang bakmi. Yang saya tahu, alumni ITB banyak yang menjadi pejabat tinggi, pengusaha besar dan dosen di perguruan tinggi terkemuka. Baru sekali itu saya mengetahui ada alumni ITB yang profesinya ‘’hanya’’ seorang tukang bakmi.

Saya sungguh terkejut ketika tahu bahwa Pak Wahyu bukan seorang tukang bakmi biasa, seperti yang setiap malam mendorong gerobak di depan rumah saya. Pak Wahyu seorang tukang bakmi yang dikelola dalam sebuah korporasi. Cabangnya sudah puluhan di seluruh Indonesia.

Pertemuan itu berlanjut menjadi sebuah persahabatan dan bisnis. Saat saya menerbitkan Harian Indo Pos pada 2003, Pak Wahyu saya minta menjadi redaktur tamu. Tugasnya mengasuh rubrik ‘’Bisnis Berani Mati’’. Setahun kemudian, pertemanan itu melahirkan sebuah buku ‘’Bisnis Gila’’ (2004).

Karena perkawanan itu, saya dan Pak Wahyu sering tampil bersama dalam seminar-seminar kelas mahasiswa. ‘’Bisnis Modal Dengkul’’ menjadi tema seminar kami. Tema ini sudah kami gelar di lebih dari 50 kampus di Jabodetabek selama 2003 – 2006.

Pak Wahyu adalah orang pertama yang saya tawari menjadi host talkshow wirausaha, setelah saya aktif di stasiun JAKTV pada 2008. Judulnya ‘’Modal Dengkul Dapur Ngebul’’. Saat itu, Pak Wahyu baru saja membuka restoran ke-420 di Hong Kong. Jadilah tiga episode pertama diproduksi di manca negara.

Rupanya talkshow Modal Dengkul Dapur Ngebul itu disukai pemirsa. Tak heran kalau ada tiga menteri yang mau menjadi narasumbernya. Mereka bersedia hadir dalam talkshow yang dilaksanakan di emper sebuah bank di samping pasar tradisional yang becek dan bau.

Videonya bisa lihat di sini : https://www.youtube.com/results?search_query=modal+dengkul+dapur+ngebul&oq=modal+dengkul+dapur+ngebul&gs_l=youtube.3

Saya kembali berjumpa dengan Pak Wahyu Tahun 2012, saat membeli makan malam di restoran cepat saji di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pertemuan yang tidak direncanakan, setelah beberapa tahun tak saling bertegur sapa.

Kembali saya menawarkan kesempatan kepada Pak Wahyu untuk menjadi host talkshow wirausaha di stasiun Radar TV yang saya kelola. Judulnya, ‘’Berani Bangkrut’’. Berkisah tentang pengusaha sukses yang pernah ambruk usahanya, kehabisan modal, bahkan terlilit utang.

‘’Saya mau, karena temanya cocok dengan kisah hidup saya,’’ jawab Pak Wahyu.

Saya agak heran mendengar jawaban itu. Bukankah bisnis Pak Wahyu semakin berkembang? Restorannya yang dulu puluhan sudah menjadi ratusan? ‘’Restoran saya tinggal 12 saja. Yang 400 sekian sudah bangkrut semua,’’ jelas Pak Wahyu.

Kok bisa? Bagaimana ceritanya? ‘’Nah, itu rahasianya. Cocok kalau kita bedah dalam talkshow berani bangkrut saja,’’ jawab Pak Wahyu.

Videonya bisa dilihat di sini : https://www.youtube.com/results?search_query=berani+bangkrut&oq=berani+bangkrut&gs_l=youtube.3

Pak Wahyu memang contoh entrepreneur tangguh. Walau ratusan kali bangkrut, Pak Wahyu tidak pernah berputus asa. Pak Wahyu terus bersemangat menularkan virus wirausaha.

Dua belas restoran yang sekarang ada, kata Pak Wahyu, merupakan hasil ‘’kelulusannya’’ belajar melalui 400 kali kegagalan.

Bangkrut memang menyakitkan. Tapi di balik bangkrut ada ilmu mahal yang luar biasa untuk Anda yang ingin sukses berwirausaha. Kalau Anda butuh pembicara seminar yang sudah khattam ilmu kebangkrutan usaha, Pak Wahyu dan saya siap memenuhi undangan Anda!

Oleh Joko Intarto @IntartoJoko
Penulis dan Praktisi Komunikasi
Email: intartosaja@gmail.com

Subscribe to receive free email updates: